TEMPO.CO, Jakarta - Pemukulan terhadap kader Partai Bulan Bintang (PBB) Ali Wardi diduga terjadi karena korban aktif mengkritik kebijakan Yusril Ihza Mahendra.
Baca: Pemukulan di Kantor DPP, Kader PBB Lapor ke Polisi
Advokat PAS Lantang sekaligus kader PBB Novel Bamukmin menduga pemukulan dilakukan oleh kader yang loyal terhadap Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra. Menurut Novel, Ali memang kerap mengkritik kebijakan Yusril di media sosial.
"Diduga Ali ini memang sudah ditarget oleh loyalis YIM (Yusril Ihza Mahendra) karena saat baru datang dia langsung dipukuli," ujar Novel lewat telepon pada Senin, 21 Januari 2019.
Senin siang, 21 Januari 2019, Novel mendampingi Ali melaporkan pemukulan yang dilakukan seseorang bernama Sinyo serta sejumlah orang lainnya ke Kepolisian Resor Jakarta Selatan.
Novel menceritakan saat itu Ali berniat menghadiri rapat pleno di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PBB di Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Saat tiba di lokasi sekitar pukul 19.10, Ali langsung ditanyai identitasnya dan dipukuli oleh sejumlah orang.
"Kami menduga sebagian orang yang memukulinya itu preman karena Ali ini hanya kenal sama dua orang di antaranya," kata Novel. "Kami juga menduga sebagian orang itu adalah loyalisnya YIM."
Baca: Satu Lagi Adik Ahok Tanggapi Pernyataan Yusril Ihza Mahendra
Saat pemukulan terjadi, kata Novel Bamukmin, Ali sempat melakukan perlawanan, namun kalah jumlah. Polisi yang berjaga di sekitar lokasi rapat pleno PBB pun langsung menghentikan keributan dan membawa Ali ke pos polisi terdekat.